Jumat, 30 Oktober 2009

WELCOME.............!!!






Karoseri " Subur Raya" Mojosari berdiri sejak tahun 1999 yang bertempat di Jl. Wakhid Hasyim RT.RW : 01. V Mojosulur - Mojokerto. UD. Subur Raya dikelola oleh Bpk. H. Supartono dengan 35 karyawan yang ahli dibidangnya. UD. Subur Raya disamping memiliki tenaga professional juga didukung dengan peralatan modern. Dalam produksinya UD. Subur Raya mampu menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing di pasaran.
" INOVASI ADALAH TUJUAN KAMI ".



CONTACT PERSON :
H. SUPARTONO
Telp :0321 - 593013 / +6281 2161 388 67
Email : suburraya.mjs@gmail.com
Blog : http ://suburrayamjs.blogspot.com











Dengan semakin pesatnya persaingan di dunia Industri Karoseri "Subur Raya " berusaha menampilkan inovasi dan model-model yang selalu berubah seiring bertambahnya permintaan pasar yang semakin meningkat.

Karoseri Kami merupakan usaha Perbengkelan dan Variasi. Konsumen yang berminat membeli Truck akan mempertimbangkan kualitas yang bisa mendukung bisnisnya. Contohnya Perusahaan Kita, Perusahaan Truck yang menyasar kalangan menengah keatas dengan mengandalkan Bak truck berkualitas tinggi, sebagian lagi yang membidik kalangan bawah yang kualitasnya rendah.

" Karoseri kami tidak memproduksi Chasis dan mesin, yang Kami produksi adalah body Truck dan Variasi ", Kata H. Supartono Pemilik Karoseri SUBUR RAYA.

PRODUK KITA :

Selain memproduksi Bak Truck kami juga mempunyai produk variasi seperti :

- Mahkota Truck / Cabin.

- Bemper Depan / Spoiler.

- Slebor Cabin.

- Pengaman samping yang beraneka ragam mengikuti mode.

- Bemper belakang.

- Selain variasi, kami juga memiliki ahli Letter yang proffesional.

Kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik guna untuk kepuasan dalam bidang perbengkelan karoseri Bak truck dan Variasi.

Setelan usaha subur raya yang dirintis dari nol hingga sekarang, Kami membuka cabang pembantu. Kunjungi Blog Kami guna memperoleh informasi yang lengkap.


SENI CURAHAN HATI PADA BAK TRUCK

Jika anda melakukan perjalanan di jalan tentunya anda biasa berpapasan dengan kendaraan spesialis pengangkut barang yang memiliki bak belakang ini. Truk kita biasa menyebut kendaraan jenis ini. Dalam dimensi lebih kecil truk ini bisa disebut jenis pick up, sementara dalam bentuk lebih besar adalah jenis truk tronton maupun trailer.

Di sepanjang perjalanan tak jarang anda bisa menemui hiasan-hiasan unik, menggelitik bahkan mengarah ke hal mesum dan pornografi di badan truk, khususnya di bagian belakang bak truk. Posisi bak belakang ini memang sangat ideal sebagai tempat mencurahkan ide-ide kreatif berupa tulisan dan gambar karena letaknya yang bisa dengan mudah dilihat oleh pengendara lain di belakang truk.

Banyak sekali rupa dan bentuk coretan kuas dalam bak belakang truk. Ada yang dibuat sebagai curahan hati supir truk tersebut, misalnya tulisan "WONG OREP OJOH DUMEH" yang bermakna rasa dilematis supir truk terhadap penghasilan yang tidak mencukupi dan istrinya yang menunggu dirumah. "Pergi Karena Tugas, Pulang Karena Beras." merupakan sebuah ungkapan polos supir truk terhadap pekerjaan yang digeluti saat ini.

Juga ada pesan-pesan tersembunyi yang biasanya melekat pada gambar dan tulisan di bak truk. Misalnya saja gambar seorang perempuan jelita dan tulisan dibawahnya "Kunanti Jandamu", "Jangan Lupakan Aku Dek", "Doamu Harapanku" dan masih banyak lagi yang lainnya.

Malah ada pula yang menghias bak truk dengan gambar-gambar seronok dan sensual. Hehe.. Gambar wanita cantik, cewek seksi, bahenol yang hanya ditutupi beberapa helai kain saja menjadi ornamen penyejuk hati pengendara di belakangnya. Haha... Duh gusti!

Dan subhanallah, kemarin saya melihat sebuah truk dengan hiasan yang cukup santun dan memberikan pencerahan dan 'dakwah' kepada kita lewat sentuhan tulisan terjemahan salah satu kutipan surat di dalam Al-Quran yang menghias bak belakang truk oranye tersebut...

Subhanallah...

Hm.. Ternyata dakwah bisa melalui media apapun....


HASIL KARYA INOVATIF SUBUR RAYA































































































BERITA OTOMOTIVE TERBARU KANG.....!

SURABAYA (SuaraMedia News) - PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) akan melakukan investasi senilai Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar untuk merealisasikan pabriknya karena produsen mobil asal Korea Selatan di Indonesia itu akan memproduksi Hyundai H-1 versi setir kiri pada 2011.
Erwin Djajadiputra, Vice President Sales, Marketing, and Aftersales PT HMI, menjelaskan bahwa tak diperlukan investasi besar untuk memproduksi H-1 setir kiri. Dana sebesar itu untuk membeli berbagai permesinan, seperti jig dan moulding baru.

"Untuk Thailand, kami harus sudah mulai ekspor H-1 pada Februari mendatang. Untuk sementara, kita pasok negara ASEAN yang mengaplikasikan mobil setir kanan. Nah, tahun berikutnya baru negara setir kiri, seperti Filipina dan Vietnam," ujar Erwin di sela-sela Hyundai.

Fun Media Driving di Surabaya, Kamis (5/11).

Disebutkan, pabrik sudah mulai produksi secara massal mulai Januari 2010. Pada Desember, pilot project sudah akan diproduksi sekaligus mempersiapkan untuk produksi massal.

"Indonesia akan menjadi basis produksi H-1 untuk memasok seluruh pasar ASEAN, dan HMI menjadi satu-satunya negara yang menjadi basis ekspor, bukan Hyundai Motor Corporation," papar Erwin.

Tahun depan, HMI menargetkan akan mempu mengkespor 5.000 unit. Pabrikan juga akan meluncurkan varian H-1 mengusung mesin diesel dan versi mewah personal image vehicle (PIC) pada Januari 2010. Sekarang, ada tiga varian H-1 yang telah dilepas ke pasar domestik, yakni tipe GLS, Elegan, dan XG Classic.

Sementara itu, Mulai tahun depan, pabrik perakitan milik PT Hyundai Mobil Indonesia mulai sibuk produksi. Selain Hyundai H-1, mereka pada akhir tahun depan berencana merakit (compleately knock down) produk terbarunya, i-20. Untuk bisa mewujudkannya, ATPM Hyundai di Indonesia harus mampu menjual sebanyak 3.000 unit tahun depan.

Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Jongkie D Sugiarto mengatakan, tak diperlukan biaya banyak untuk bisa merakit i-20 di Indonesia. Menurutnya, dana investasi yang diperlukan sekitar 5 juta dollar AS.

"Kalau memang mencapai target, kita akan meminta ke prinsipal di India untuk bisa merakit i-20 di Indonesia," ujar Jongkie di Denpasar.

HMI berharap, i-20 bisa menembus pasar hatchback di Indonesia melalui salah satu varian andalannya, bermesin diesel, yang tercatat sebagai satu-satunya di kelas city car medium. Hingga Oktober, pemesanan i-20 sudah tercatat sebanyak 550 unit dan ditargetkan mencapai 750 unit.

"Memang, pengantaran produk baru bisa dilakukan sejak akhir Agustus dan September. Kami yakin India akan memenuhi pasokan dengan target penjualan yang dilakukan," papar Jongkie. Sekadar mengingatkan, Hyundai mengimpor secara utuh.


PENGARUH BERAT JENIS PADA PEMBAKARAN (ADO)

Pembakaran yang terjadi pada ruang bakar sebuah mesin, terjadi melalui beberapa proses. Bahan bakar harus mengalami penguapan agar bisa bercampur dengan oksigen yang ada di udara. Sebagaimana diketahui bahwa proses penguapan ini adalah proses perubahan zat cari menjadi zat gas. Pada kenyataannya sebuah zat memiliki titik didih agar terjadi penguapan, yang nilainya berbeda-beda. Misalnya air murni dalam kondisi tekanan udara 1 atmosfir, titik didih air tsb adalah 100 degC. Sedangkan titik didih Methanol sekitar 69 degC. Itu menunjukkan bahwa setiap zat yang murni ( tunggal ), memiliki titik didih yang tersendiri.


Titik didih tersebut dipengaruhi oleh berat molekul yang menyusun zat tsb, semakin berat molekul zat tersebut, cenderung menjadi tinggi titik didih zat tsb. Dengan kata lain, semakin tinggi berat jenis suatu zat, maka semakin tinggi titik didih zat tsb, dan semakin sulit menjadi uap. Tentunya menjadi semakin sulit bereaksi dengan ogsigen, dalam arti memerlukan suhu lingkungan yang tinggi untuk terjadi campuran gas dengan ogsigen. Campuran gas ini biasa disebut mixture.

Pada bahan bakar petroleum, tidak terdiri dari satu senyawa hidrocarbon, tetapi sebenarnya terdiri dari ratusan jenis zat senyawa hidrocarbon yang memiliki berat molekul yang berbeda-beda. Komposisi zat-zat penyusun dari bahan bakar petroleum tsb, akan menentukan berat jenis akhir dari bahan-bakar tsb. Misalnya semakin banyak persentasi zat berat yang terkandung dalam bahan bakar, baka berat jenis bahan bakar tsb akan menjadi tinggi atau bertambah berat. Sebaliknya jika persentase zat berat penyusun adalah sedikit, maka berat jenis atau density bahan bakar tsb menjadi ringan. Titik didih bahan bakar tidak pada satu titik tunggal misalnya 180 degC, tetapi memiliki titik didih yang terdistribusi sesuai dengan titik didih zat-zat penyusun bahan bakar tsb. Titik didih bahan bakar ADO (Automotive Diesel Oil) mulai terjadi pada suhu sekitar 150 degC, dan bisanya berakhir pada suhu sekitar 360 degC.

Yang menjadi pertimbangan tentang mutu pembakaran adalah seberapa besar kandungan zat-zat berat dalam bahan bakar tsb. Sebab zat berat ini sulit menguap dan cenderung menjadi smoke atau jelaga yang tidak terbakar sempurna. Zat-zat berat ini juga menjadi unsur utama terjadinya carbon-residue yang bisa mengotori mesin dan bisa menimbulkan erosi pada injektor bahan bakar. Oleh karena itu dengan pertimbangan kwalitas pembakaran, zat-zat berat ini dibatasi dalam kandungan sebuah bahan-bakar mesin diesel.

Namun dari sisi penjual bahan bakar, karena zat-zat berat tsb pada kenyatannya murah harganya, maka ada kecenderungan, produsen bahan bakar untuk mencampurkan zat-zat berat tsb dalam bahan-bakarnya. Hal ini tidak ada pertimbangan lain kecuali unsur bisnis, atau mempertinggi margin keuntungan penjualan. Sehingga terjadilah mutu ADO yang kadang tidak sesuai dengan requirement untuk mesin mobil yang menuntut spesifikasi bahan bakar tinggi. Karena mesin mobil berbeda dengan mesin traktor, kapal atau mesin industri yang cenderung beroperasi pada rpm rendah, dan menghadapi load yang stabil, tidak banyak berubah-ubah seperti mesin mobil.

Akhirnya kembali kepada konsumen dalam menentukan bahan bakar yang dipakainya, dilihat dari faktor berat jenis, maka pada kondisi umum, bisa dikatakan, bahwa memilih bahan bakar ADO dengan berat jenis rendah ( 0.83 g/ml ), akan menghindarkan mesin dari berbagai problem pembakaran, baik itu dari sisi smoke, atau dari sisi carbon residue yang terjadi di dalam ruang bakar.